Jika anda suka dengan artikel ini berbagilah ke rekan anda, simpan ke bentuk PDF atau bagikan ini ke social media
Tweet
Tweet
Orang-orang ahli kitab dari kalangan kaum Yahudi dan Nasrani tidak memiliki rincian yang cukup detail tentang masalah kebangkitan dan kehidupan kedua. Mereka juga tidak memiliki rincian tentang hari kiamat dan hari perhitungan serta surga dan neraka, sebagaimana yang kita miliki sebagai kaum muslimin yang bersumber pada Al-Qur'anul Karim dan hadits-hadits Rasulullah SAW.
Sekalipun orang Nasrani meyakini adanya kebangkitan hari kiamat, bahkan mereka juga yakin akan adanya surga dan neraka, tetapi yang mereka yakini adalah yang akan disiksa dan mendapat kenikmatan hanya ruhnya saja. Jasadnya tidak akan merasakannya. Berdasarkan hal itu, mereka percaya di surga tidak akan ada makan dan minum, tidak ada bidadari, tidak pula anak-anak pelayan karena hanya ruhlah yang bisa merasakannya bukan jasad.
Dalam kitab injil Matta dikatakan, " Maka jika tangan atau kakimu memberatkanmu, hendaklah engkau memotongnya dan buanglah jauh-jauh darimu. Sebab lebih baik kamu masuk surga dengan kaki pincang atau tangan buntung daripada kamu dilemparkan ke dalam neraka keabadian dan kamu memiliki tangan dan kaki yang masih lengkap." Alinea 8 dari Ishah ke 18 dari Injil Matta.
Di dalam injil Lukas terdapat adanya azab kubur. Disebutkan, "Dan orang kaya pun mati dan dikuburkan. Maka ia pun mengangkat matanya di jurang sedangkan dirinya dalam azab. Maka orang yang dikubur dari kalangan orang jahat akan berada dalam azab dan akan melihat tempatnya di neraka." Alinea 22 dari Ishah ke 6 dari injil Lukas.
Injil Barnabas merupakan kitab yang paling banyak membicarakan mengenai surga dan neraka, telah disebutkan didalamnya bahwa para penghuni surga makan dan minum dan tidak buang air besar maupun kecil. Makanan dan minuman mereka tidak mengandung kotoran dan kerusakan. Akan tetapi orang-orang nasrani mendustai injil ini sebab menyelisihi injil-injil yang lain.
Kitab Mazamir yang merupakan bagian dari kitab Taurat juga menyebutkan tentang perhimpunan menuju neraka. Dikatakan, "Seperti domba yang digiring menuju neraka, kematian yang menjaga mereka, yang memagari mereka adalah orang orang yang lurus pada waktu berangkat sedangkan bentuk mereka telah hancur dan jurang mereka adalah tempat bagi mereka." Alinea 5 dari Al-Mazmur 55.
Dalam kitab Daniel yang juga bagian dari kitab Taurat dikatakan, "Banyak sekali dari orang-orang yang tidur di bawah tanah akan bangkit. Sebagian dari mereka akan menuju ke kehidupan abadi, dan sebagian dari mereka menuju kesengsaraan abadi." Al-Ishah 12 dari kitab Daniel.
Bagaimana mungkin kitab yang dinisbahkan kepada Nabi Musa AS tetapi di dalamnya tidak ada keterangan yang jelas mengenai hari kiamat selain hanya sebuah nash, "Bukankah ia terhimpun disisiku, tersimpan di dalam pembedaraanku, sampai datangnya hari pembalasan dan pemberian upah, sewaktu kaki mereka tergelincir." Al-Ishah 32 dari Taurat Samiriah. Dan beberapa juga terdapat dalam kitab Taurat Abdaniah.
Adapun orang Yahudi terbagi menjadi dua golongan. Satu golongan yang tidak percaya dengan hari kebangkitan, mereka adalah sekte As-Shodikiyyun. Yang mengherankan mereka ini hanya mempercayai kitab Taurat Musa Saja, sehingga mereka tidak mengimaninya dengan alasan di dalam kitab Taurat tidak ada dalil yang kuat dan jelas untuk menunjukkan adanya kebangkitan dan kehidupan kedua.
Kelompok yang kedua adalah orang-orang yang beriman akan adanya hari kebangkitan. Mereka adalah sekte Katabah. Injil Matta telah menyebutkan sebuah cerita bahwa suatu kelompok yang tidak mengimani hari kiamat datang kepada Nabi Isa dan berdialog dengannya tentang hari kiamat.
Seperti inilah, kita mendapati bahwa nash yang ada di tangan mereka mengenai hari akhir dan kebangkitan serta kehidupan kedua, kematian, perhitungan amal, pembalasan, surga dan neraka sangatlah jarang. Maka itu tidak menjadi landasan hukum. Sebab hukum didasari paling banyak.
Tidaklah Rasul telah diutus oleh Allah melainkan untuk mengingatkan manusia akan datangnya hari akhir. Agar mereka bisa mempersiapkan amal ibadah dan ketaatan.
Kemanakah ayat tersebut menghilang, ayat yang telah Allah kirimkan dan turunkan bersama dengan kitab-Nya dan lewat lisan Rasul-Nya. Seluruhnya yang membicarakan mengenai hari akhir serta pertemuan dengan Allah dan berdiri menghadap Allah untuk perhitungan Amal?
Dan di manakah ayat-ayat yang membahas tentang masalah kematian dan kebangkitan serta kiamat dan kehidupan ulang?
Lalu apakah semua yang Allah sebutkan di dalam kitab-kitab-Nya mengenai hari kiamat hanya beberapa ayat saja yang jumlahnya tidak melebihi jumlah jari tangan manusia?
Mungkinkah ayat tersebut beralih membicarakan permasalahan yang lain, sedangkan kitabullah, Al-Qur'anul karim penuh dengan penjelasan tentang perubahan yang banyak dilakukan oleh orang Yahudi terhadap kitab-kitab samawi dengan apa yang sesuai dengan selera dan kemauan mereka.
Sekalipun orang Nasrani meyakini adanya kebangkitan hari kiamat, bahkan mereka juga yakin akan adanya surga dan neraka, tetapi yang mereka yakini adalah yang akan disiksa dan mendapat kenikmatan hanya ruhnya saja. Jasadnya tidak akan merasakannya. Berdasarkan hal itu, mereka percaya di surga tidak akan ada makan dan minum, tidak ada bidadari, tidak pula anak-anak pelayan karena hanya ruhlah yang bisa merasakannya bukan jasad.
Dalam kitab injil Matta dikatakan, " Maka jika tangan atau kakimu memberatkanmu, hendaklah engkau memotongnya dan buanglah jauh-jauh darimu. Sebab lebih baik kamu masuk surga dengan kaki pincang atau tangan buntung daripada kamu dilemparkan ke dalam neraka keabadian dan kamu memiliki tangan dan kaki yang masih lengkap." Alinea 8 dari Ishah ke 18 dari Injil Matta.
Di dalam injil Lukas terdapat adanya azab kubur. Disebutkan, "Dan orang kaya pun mati dan dikuburkan. Maka ia pun mengangkat matanya di jurang sedangkan dirinya dalam azab. Maka orang yang dikubur dari kalangan orang jahat akan berada dalam azab dan akan melihat tempatnya di neraka." Alinea 22 dari Ishah ke 6 dari injil Lukas.
Injil Barnabas merupakan kitab yang paling banyak membicarakan mengenai surga dan neraka, telah disebutkan didalamnya bahwa para penghuni surga makan dan minum dan tidak buang air besar maupun kecil. Makanan dan minuman mereka tidak mengandung kotoran dan kerusakan. Akan tetapi orang-orang nasrani mendustai injil ini sebab menyelisihi injil-injil yang lain.
Kitab Mazamir yang merupakan bagian dari kitab Taurat juga menyebutkan tentang perhimpunan menuju neraka. Dikatakan, "Seperti domba yang digiring menuju neraka, kematian yang menjaga mereka, yang memagari mereka adalah orang orang yang lurus pada waktu berangkat sedangkan bentuk mereka telah hancur dan jurang mereka adalah tempat bagi mereka." Alinea 5 dari Al-Mazmur 55.
Dalam kitab Daniel yang juga bagian dari kitab Taurat dikatakan, "Banyak sekali dari orang-orang yang tidur di bawah tanah akan bangkit. Sebagian dari mereka akan menuju ke kehidupan abadi, dan sebagian dari mereka menuju kesengsaraan abadi." Al-Ishah 12 dari kitab Daniel.
Bagaimana mungkin kitab yang dinisbahkan kepada Nabi Musa AS tetapi di dalamnya tidak ada keterangan yang jelas mengenai hari kiamat selain hanya sebuah nash, "Bukankah ia terhimpun disisiku, tersimpan di dalam pembedaraanku, sampai datangnya hari pembalasan dan pemberian upah, sewaktu kaki mereka tergelincir." Al-Ishah 32 dari Taurat Samiriah. Dan beberapa juga terdapat dalam kitab Taurat Abdaniah.
Adapun orang Yahudi terbagi menjadi dua golongan. Satu golongan yang tidak percaya dengan hari kebangkitan, mereka adalah sekte As-Shodikiyyun. Yang mengherankan mereka ini hanya mempercayai kitab Taurat Musa Saja, sehingga mereka tidak mengimaninya dengan alasan di dalam kitab Taurat tidak ada dalil yang kuat dan jelas untuk menunjukkan adanya kebangkitan dan kehidupan kedua.
Kelompok yang kedua adalah orang-orang yang beriman akan adanya hari kebangkitan. Mereka adalah sekte Katabah. Injil Matta telah menyebutkan sebuah cerita bahwa suatu kelompok yang tidak mengimani hari kiamat datang kepada Nabi Isa dan berdialog dengannya tentang hari kiamat.
Seperti inilah, kita mendapati bahwa nash yang ada di tangan mereka mengenai hari akhir dan kebangkitan serta kehidupan kedua, kematian, perhitungan amal, pembalasan, surga dan neraka sangatlah jarang. Maka itu tidak menjadi landasan hukum. Sebab hukum didasari paling banyak.
Tidaklah Rasul telah diutus oleh Allah melainkan untuk mengingatkan manusia akan datangnya hari akhir. Agar mereka bisa mempersiapkan amal ibadah dan ketaatan.
Kemanakah ayat tersebut menghilang, ayat yang telah Allah kirimkan dan turunkan bersama dengan kitab-Nya dan lewat lisan Rasul-Nya. Seluruhnya yang membicarakan mengenai hari akhir serta pertemuan dengan Allah dan berdiri menghadap Allah untuk perhitungan Amal?
Dan di manakah ayat-ayat yang membahas tentang masalah kematian dan kebangkitan serta kiamat dan kehidupan ulang?
Lalu apakah semua yang Allah sebutkan di dalam kitab-kitab-Nya mengenai hari kiamat hanya beberapa ayat saja yang jumlahnya tidak melebihi jumlah jari tangan manusia?
Mungkinkah ayat tersebut beralih membicarakan permasalahan yang lain, sedangkan kitabullah, Al-Qur'anul karim penuh dengan penjelasan tentang perubahan yang banyak dilakukan oleh orang Yahudi terhadap kitab-kitab samawi dengan apa yang sesuai dengan selera dan kemauan mereka.