Jika anda suka dengan artikel ini berbagilah ke rekan anda, simpan ke bentuk PDF atau bagikan ini ke social media
Tweet
Tweet
Telnet kepanjangan dari Telecommunications
network protocol. Telnet adalah salah satu dari aplikasi internet yang paling
tua. Telnet memungkinkan kita untuk menghubungkan “terminal” kita dengan host
remote yang berada di luar jaringan. Pada masa ARPANET sebelum workstation
grafis atau personal komputer ditemukan, setiap orang menggunakan terminal yang
terhubung dengan mainframe atau minicomputer melalui koneksi serial (gambar
1.1). Setiap terminal memiliki keyboard sebagai masukan dan monitor untuk
keluaran, tanpa memiliki CPU sendiri, semua proses dijalankan di mainframe atau
minicomputer.
Pada saat sekarang terminal
riil seperti di atas sangat jarang, hanya ada terutama sebagai terminal
emulator seperti hyperterminal pada windows (hyperterminal windows digunakan
untuk mengkonfigurasi router/switch cisco). Telnet biasanya digunakan untuk
“remote login” dari PC ke PC lain dalan jaringan. Remote login semacam ini
memungkinkan anda untuk menggunakan aplikasi yang berada dalam sistem remote.
Remote login semacam ini hanya menyediakan koneksi text only, biasanya dalam
bentuk command line prompt, seakan-akan anda duduk di terminal yang terhubung
pada mesin remote.
*) Alasan mengapa TELNET
sekarang tidak digunakan lagi adalah pada awal konsep pembuatan jaringan,
keamanan data bukan merupakan hal yang paling penting atau hal utama yang
dipikirkan, jadi TELNET yang merupakan protokol lama kurang memperhitungan
masalah keamanan datanya dan pengiriman datanya masih berupa plain text yang
tidak terenkripsi, dengan begitu informasi yang dikirimkan akan lebih mudah
untuk diambil datanya (sniffing) sehingga menjadikannya tidak secure atau tidak
aman.
Apakah perbedaan SSH versi 1 dan SSH
versi 2?
PENGERTIAN :
Secure Shell (ssh) adalah
suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua
sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang
user untuk login ke server secara remote. Berbeda dengan telnet dan ftp yang
menggunakan plain text, SSH meng-enkripsi data selama proses komunikasi
sehingga menyulitkan penyusup/intruder yang mencoba mendapatkan password yang
tidak dienkripsi. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara
remote. Bentuk akses remote yang bias diperoleh adalah akses pada mode teks
maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan.
PERBEDAAN :
-
SSH-1 memiliki
kelemahan desain yang melekat dan membuatnya rentan (misalnya, terhadap
serangan man-in-the-middle), sekarang umumnya dianggap usang dan harus
dihindari penggunaannya dengan menonaktifkan fallback ke SSH-1 secara eksplisit.
Sementara server dan klien modern telah mendukung SSH-2, dikarenakan Fitur SSH-2 mencakup kedua fitur keamanan dan
peningkatan perbaikan atas SSH-1. Keamanan yang lebih baik, misalnya, datang
melalui algoritma pertukaran kunci Diffie-Hellman dan pemeriksaan dengan
integritas yang kuat melalui kode otentikasi pesan dan juga SSH-2 protokol
memiliki arsitektur internal (didefinisikan dalam RFC 4.251) pada lapisan terpisah dengan baik. Fitur
baru dari SSH-2 mencakup kemampuan untuk menjalankan sejumlah sesi shell
melalui satu koneksi SSH.
-
Adapun perbedaan
lainnya ada pada enkripsinya, seperti berikut :
Chiper
|
SSH 1
|
SSH 2
|
DES
|
Ya
|
Tidak
|
3DES
|
Ya
|
Ya
|
IDEA
|
Ya
|
Tidak
|
Blowfish
|
Ya
|
Ya
|
Twofish
|
Tidak
|
Ya
|
ArcFour
|
Tidak
|
Ya
|
Cast128-cbc
|
Tidak
|
Ya
|
Dapat kita lihat bahwa kelebihan SSH versi 2 adalah dia membuang
algoritma enkripsi yang lemah, seperti DES.
-
Adapun perbedaan
pada autentikasinya adalah seperti berikut :
Chiper
|
SSH 1
|
SSH 2
|
RSA
|
Ya
|
Tidak
|
DSA
|
Tidak
|
Ya
|
Kemudian untuk otentikasi
antar peer SSHv2 menggunakan Digital Siganture ( DSA ) lebih aman daripada RSA
untuk mengetahui Digital Signature.