IPTables sebagai Firewall di Gateway Route

Jika anda suka dengan artikel ini berbagilah ke rekan anda, simpan ke bentuk PDF atau bagikan ini ke social media




Praktikum kali ini adalah mencoba firewall pada dua Guest OS (GO1 dan GO2) seperti gambar dibawah ini :


Langkah pertama adalah konfigurasi GO1 dan GO2.
 

Langkah berikut adalah kita mengecek apakah konfigurasi ip address berhasil diterapkan pada masing-masing interface yang kita atur yaitu pada eth0 dan eth1.
 
Agar GO1 bisa digunakan sebagai gateway server maka kita terlebih dahulu harus mengaktifkan fungsi ip forward yang digunakan untuk meneruskan paket data dari client menuju internet, untuk mengaktifkan ip forward ada dua cara yang dapat dilakukan, yang pertama adalah dengan perintah :

# echo “1” > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Cara kedua untuk mengaktifkan fungsi ip forward adalah dengan mengedit file /etc/sysctl.conf, cari dan hilangkan tanda pagar (comment) dari opsi tertentu sehingga tampak seperti berikut:

| net.ipv4.ip_forward=1

Dalam hal ini pada GO1 kita menerapkan seperti pada cara yang pertama.
 
Dimpan di dalam /etc/rc.local agar konfigurasi dimuat otomatis ketika sistem dijalankan ulang.
Setelah ip_forward telah aktif maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan fungsi NAT menggunakan iptables, untuk mengaktifkan fungsi NAT dengan iptables ada dua cara, yaitu dengan menggunakan fungsi MAQUERADE dan Source NAT, disini kita akan mengaktifkan fungsi NAT dengan fungsi MASQUERADE yaitu sebagai berikut :
 
Setelah itu kita akan melakukan konfigurasi IP Addres pada GO2 dengan mengedit baris pada file /etc/network/interfaces. 
Kemudian kita mengecek apakah konfigurasi ip address berhasil diterapkan pada interface yang kita atur yaitu pada eth0.
 
Setelah itu kita akan melihat tabel routing pada GO2 apakah benar telah mengarah pada interface host-only GO1 dengan alamat 192.168.1.1.
 
Melakukan tes ping ke alamat luar dari GO1, yang dalam hal ini adalah alamat jaringan pada lab C307 Komputer jaringan.
Kemudian ping ke domain internet, hal ini menunjukkan bahwa GO2 telah tersambung ke koneksi internet melalui gateway dari GO1. 
Menginstal aplikasi apache2 untuk mengetes firewall apakah sudah berjalan di GO1
Disini kita mengecek dari alamat yang berada pada lingkup 10.252.108.0/24 yaitu di luar koneksi bridge dari GO1 ke alamat IP GO1. Kondisinya menunjukkan bahwa hanya port 80 saja yang terbuka, hal yang demikain sesuai dengan konfigurasi firewall yang ingin kita terapkan sebelumnya. Dan host ini tidak dapat di ping melalui protokol ICMP.
 

Kesimpulan :
Firewall adalah sistem yang membuat kendali akses antara dua jaringan atau lebih. Secara prinsip, firewall memiliki dua fungsi, yaitu memblok lalu lintas, dan mengijinkan lalu lintas. Konsep firewall sendiri adalah dengan menyaring, membatasi, memblok/menolak. Ketiga hal ini adalah kegiatan yang dilakukan firewall pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan termasuk ruang lingkupnya. Dengan menggunakan firewall, kita dapat melakukan konfigurasi atau pengaturan hak akses terhadap ip address yang dianggap kurang baik bagi user. Aplikasi firewall pada linux adalah iptables.
Iptables berfungsi untuk menyaring traffic atau lalu lintas data. Dengan menggunakan iptables kita dapat mengatur semua lalu lintas dalam komputer kita, baik yang masuk, keluar ataupun yang sekedar melewati komputer kita.

Leave a Reply